Jakarta Urban Park Connector


Desember lalu, kota Jakarta kabarnya akan segera memiliki Urban Park Connector (UPC) atau Jalur Penghubung Taman Kota. Bagi para cyclist, berita ini tentu saja seperti angin segar ditengah gersangnya jalanan ibukota. Bagaimana tidak? Sudah hampir dua tahun terakhir komunitas bike to work (B2W) Indonesia memperjuangkan keberadaan lajur sepeda di tengah kota Jakarta.

urban-park-connector
UPC yang digagas Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) dan B2W ini kabarnya akan menghubungkan Taman Suropati – Situ Lembang – Taman Menteng, koridor lajur Blok M-Kota, Taman terintegrasi di wilayah Kota Baru, dan lajur aktifitas di seputaran Blok M – Pasar Mayestik – Pasar Santa – Taman Ayodhya – Taman Barito – Taman Puring. Lajur yang dimaksud akan mengambil sebagian badan trotoar yang ada. Sehingga tercipta integrasi antara lajur pejalan kaki dengan sepeda. Kabarnya, bila memang tidak ada aral melintang dan hambatan menghadang, bulan Desember ini para pesepeda sudah bisa menikmati fasilitas yang dimaksud walaupun masih dalam taraf uji coba.

Apakah UPC yang dimaksud sudah dikerjakan? Sepenglihatan saya pada saat Car Free Day (28/12/2008) di jalan protokol Sudirman-MH Thamrin-Monas belum ada tanda-tanda proyek ini sedang dikerjakan. Nah lho?

Bang Foke, Sang Ahli, suatu kali pernah ngeles dengan mengatakan bahwa dia akan menyediakan infrastruktur publik bagi para pesepeda HANYA JIKA jumlah mereka sudah mencapai 1.000.000 di kota Jakarta. Jika, sudah sejumlah itu baru akan dipikirkan. Angka yang disebut Foke tentu saja target yang cukup berat bagi B2W Indonesia. Sampai saat ini, B2W mengumpulkan 5.000-an pesepeda di Ibukota dan 5.000-an pesepeda di kota-kota lainnya.

Tidak hanya lajur sepeda
Seharusnya untuk memancing perubahan kebiasaan menggunakan kendaraan bermotor dan mengalihkannya ke sepeda, pemerintah dan para pengusaha perlu membangunan infrastruktur dan menerapkan kebijakan-kebijakan yang mendukung. Misalnya, dengan menaikkan pajak untuk kendaraan bermotor yang usianya sudah lebih dari 5 tahun. Masyarakat akan mulai berfikir untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi, dan beralih ke transportasi umum atau sepeda.

Pemerintah juga seharusnya menekan para produsen kendaraan bermotor dan perusahaan pendanaan kredit untuk memperbaiki skema kredit. Mosok dengan uang 500ribu sudah bisa bawa pulang motor atau dengan uang 15an juta sudah bisa bawa pulang mobil. Padahal cicilan-cicilan itu belum tentu terbayar. Lebih baik disediakan kredit untuk pembelian sepeda.

Untuk para pengusaha bisa dengan memotivasi pekerjanya untuk memulai bersepeda. Beberapa perusahaan besar sudah melakukan ini, diantaranya: Bank Mandiri dan Unilever.

Pemerintah salah kaprah bila mereka menunggu hingga jumlah pesepeda mencapai satu juta, lantas masyarakat difasilitasi dengan infrastruktur. Yang seharusnya dilakukan adalah memfasilitasi dulu dengan infrastruktur yang memadai, baru akan memotivasi masyarakat menjadi pesepeda.

13 thoughts on “Jakarta Urban Park Connector”

  1. hahaha… foke emang ahli dah… coba aja liat proyek2 yg dy bikin…. ga ada satupun yang jalan… katanya dulu dalam waktu 100 hari pertama pemerintahannya dy bakal bikin ini-itu dan lain-lain… nyatanya….. silakan liat sendiri deh….

  2. kalo jalur penghubung itu jadi, semoga ga jadi lahan berjualan baru bagi pedagang kaki lima… 😛
    *inget nasib side-walk di Jakarta*

  3. gw mengimpikan sebuah trotoar yang besar..umm..mungkin seperti orchard road, SG..dan penggunaannya di share untuk pepohonan, PKL (harus bersih, rapi dan kreatif dalam membuat booth), pedestrian pathway, sama bike lane..

    waah..keren pasti..teduh dan nyaman..

  4. kamu kok ngeyel to, dit. biarin aja terserah foke. emang cuman segitu kok kapasitas visinya. ndak usah dipaksa.
    *elus2 sepeda*

  5. Coba tengok program City Walk Pemkot Solo. Mereka berhasil menciptakan jalan khusus untuk sepeda, becak, pejalan kaki. Di sana terdapat kaki lima yang difasilitasi pemerintah dengan memberikan gerobak yang seragam (khas Solo) sehingga tampak rapi. Selain itu, sepanjang City Walk itu dibangun taman dan tertata rapi. Pohon-pohon besar nan rindang juga dibiarkan tumbuh tanpa ditebangi (cuman dipotongin dahannya waktu musim penghujan).

  6. lucu bener tunggu pengguna sepeda berjumlah se-juta. iya bener harusnya dibuatkan dulu infrastruktur yang memadai, nyaman dan rindang.
    salam

  7. kayaknya akan kesampaian setelah 2 gubernur kedepan..aheuheu

    kalopun berhasil dibuat, jangan2 yang makek pengendara sepedamotor yang ugal2an juga..

  8. ck ck ck ya kalo saya sih dari pertama tiba di jkt dan sejak menggunaka njalur kiri on the fast lane, saya sudah mengamati bahwa dengan infrastruktur seperti sekarang, MUSTAHIL bisa dibuat bike lane seperti bullshitnya bang foke, karena banyak kepentingan yang berseliweran disana.

    saya sih masih menikmati challenge harian di jalur cepat sudirman heheheh

Leave a comment