Mudik Membawa Celaka

Mudik sebuah tradisi yang hanya ada di Indonesia, dan hanya berlaku untuk mereka yang merantau dan bekerja di Jakarta. Berbanding dengan jumlah penduduk di seluruh Indonesia yang 237,641,326, jumlah penduduk yang menjalankan tradisi mudik tahun 2012 ini lebih kurang 7.738.989 orang. Melihat perbandingan tersebut, sebetulnya jumlah pemudik tidak terlalu banyak. Tetapi menjadi signifikan karena mereka berjalan pada waktu yang bersamaan dan menumpuk di titik-titik tertentu dengan persebaran yang cukup luas. Dari bandar udara hingga terminal bus bayangan. Dari ruas jalan tol hingga ruas jalan alternatif di pelosok jawa.

Dengan total 7,7 juta orang pemudik, sejak H-8 hingga H+2 terjadi 3600 kasus kecelakaan lalu lintas dengan rincian: 638 orang meninggal dunia, 994 orang luka berat, dan 3.444 orang menderita luka ringan. Kecelakaan tersebut, umumnya menimpa para pengendara sepeda motor, sebanyak 3.805 pengendara. Untuk mobil penumpang sebanyak 871 kejadian dan mobil bus sebanyak 196. Pengendara sepeda motor mendominasi jumlah pengendara yang mengalami kecelakaan karena umumnya mereka lalai di jalan, dengan sebab diantaranya stamina pengendara yang tidak prima, jarak dan waktu tempuh yang cukup jauh, dan jumlah penumpang yang melebih batas.

Berkaitan dengan hal diatas, pemerintah dalam hal ini (Kementerian Perhubungan) bersama dengan Divisi Lalu Lintas POLRI harus mampu mencarikan solusi, tentu dengan bekerja sama dengan BUMN dan Pihak Swasta penyedia angkutan mudik. Berdasarkan trend yang ada, pemudik lebih memilih angkutan jalan (darat: kereta api, bus, mobil, dan motor). Alangkah lebih baik, bila Kementerian Perhubungan mengeluarkan larangan mudik menggunakan motor, lalu berkoordinasi dengan LANTAS POLRI untuk mendisiplinkan pengendara dan menghimbau PT KAI agar mengajukan penambahan lajur rel dan jumlah kereta api yang beroperasi, agar masyarakat yang tidak mampu bisa memiliki pilihan lain di luar menggunakan motor.

Yang lebih penting dan mendasar lagi, diperlukan edukasi dengan kurikulum yang tepat bagi pengendara di seluruh Indonesia, sebelum mereka diijinkan untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi. Kesadaran berkendara dengan baik belum banyak dimiliki oleh pengendara kendaraan bermotor di Indonesia, terutama motor. Hal-hal yang sangat sederhana tetapi sangat penting seperti: pemakaian Helm, penggunaan lajur di jalan raya, batas jumlah penumpang, batas kecepatan tempuh di jalan, kewajiban beristirahat bila lelah berkendara, dan lain-lain. Bahkan untuk hal-hal tersebut diatas pun, pengendara di Indonesia belum mampu berdisiplin. Padahal, nyawa mereka yang menjadi taruhannya.

Perusahaan-perusahaan produsen kendaraan bermotor, bisa mengambil peran disini dengan menyelenggarakan program edukasi bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan LANTAS POLRI sebagai bagian dari Corporate Social Reponsibility. Karena bisnis, bukan hanya soal mencari keuntungan semata, tetapi juga soal menciptakan value bagi masyarakat luas dan stakeholders perusahaan.

28 Oktober — Mengisi Sumpah Pemuda

 

Demonstrasi tidak salah, hanya saja tidak lagi efektif untuk menyuarakan kepentingan pemuda. Itu pendapat saya.

Tweet saya hari ini:

  • Jam kuliah malah demo, begitu lulus paling-paling skillnya culun. Kerja gak bisa.. Bisanya baris aje ikut korlap.
  • Kuliah bayarnya mahal, cari kerjaan part-time biar bisa nambahin biaya kuliah sambil cari pengalaman. Jadi, ntar lo lulus gak culun2 amat..
  • Lo bisa jadi pemuda yg ngubah keadaan negara hari ini, tanpa harus ikut-ikut demo. Lo kuliah yg bener, cari pengalaman yang bagus.
  • Kalo seneng demo, karena suka teriak-teriak. Mending les vokal sono.. Masuk ke elfa’s secioria, ikut Choir games, bikin Bangga Indonesia.
  • Kalo seneng demo, krn suka kumpul-kumpul bikin aksi. Mending gabung sm @IndonesianYouth sana. Bikin gerakan yg jelas. Ya gak @AlandaKariza?

 

Demikian pesan singkat saya untuk pemuda-pemudi Indonesia. Ada pendapat lain?

 

ps: gambar diatas hasil karya dari komikus favorit saya di http://ndableg.com .. 😀

Anak muda .. sibuk apa? (bagian 2)

… lanjutan.

Saya punya pertanyaan, siapa yang tidak khawatir dengan kenyataan bahwa banyak anak muda yang baru lulus (mungkin dari jurusan tehnik) akhirnya bekerja sebagai sales penjual kendaraan bermotor atau penjual unit asuransi?

Tidak adanya sinkronisasi antara dunia pendidikan dengan dunia kerja menyebabkan banyaknya pengangguran di Indonesia. Padahal, seharusnya bangku pendidikan dimanfaatkan untuk mempersiapkan calon-calon manusia yang produktif. Teman-teman yang masih di bangku kuliah, coba tanyakan pada diri sendiri, apakah kalian terbayang pekerjaan semacam apa yang bisa kalian kerjakan setelah lulus? Karena rasanya, kecuali kalian ingin menjadi dosen dengan jurusan yang sama dengan yang diambil saat kuliah, kalian tidak akan tahu apa-apa mengenai dunia kerja. Apa yang kalian pelajari di bangku kuliah, buku-buku teori yang tebal itu, tidak selalu relevan dengan dunia kerja.

Yang kalian dapat dari bangku kuliah, hanya gelar S1, S2, S3 … tidak ada gunanya kalau kalian tidak siap bekerja. Lantas, harus apa? Bagi saya, menjadi anak muda yang aktif membangun insiatif publik untuk lingkungan terdekat (rumah atau kampus) bisa menjadi pilihan untuk membangun kapasitas dan kapabilitas kita untuk berkarya di dunia kerja.

Saya berikan contoh ya …

Sekarang:

Apa yang paling memprihatinkan buat kalian … dari Kota tempat kalian tinggal, dari Negara tempat kalian mengabdikan diri? Banyak masalah disana, berlapis-lapis ada. Apa yang bisa kalian kontribusikan untuk Kota tempat tinggal? atau Negara tempat mengabdi? Coba pelajari apa yang menjadi hobi kalian, bagaimana hobi itu bisa dikembangkan sebagai bagian dari kontribusi.

Yang mungkin dilakukan:

Banyak hal. Kembalikan ke hobi kalian.

  • Taruhlah hobi kalian berkumpul dan berdiskusi, kenapa tidak buat  (atau ikut serta) dalam acara seperti Indonesia Youth Conference.
  • Kalian tertarik untuk membantu anak-anak kecil yang putus sekolah, kenapa tidak bergabung dengan gerakan Coin A Chance.
  • Kalian sedih melihat anak-anak kecil di pinggir jalan yang mengemis, kenapa tidak membuat sekolah terbuka. Jadi pengajar bagi anak-anak itu.
  • Kalian bingung melihat kenapa Jakarta macet, kenapa tidak bergabung dengan gerakan #savejkt, atau komunitas-komunitas pesepeda: ada b2wIndonesia, ada komunitas pesepeda singlespeed, banyak komunitas lain.
  • dan lain-lain.

Gerakan atau inisiatif publik apapun itu, yang kalian buat atau menjadi tempat kalian berpartisipasi, pastikan membawa manfaat! Pastikan ada nilai yang kalian tularkan. Pastikan cara pandang/ berfikir kalian itu dipahami dan bisa digunakan orang lain. Pastikan kalian mengajak tempat kalian bergerak bersama, sebanyak-banyaknya!

Anak Muda … sibuk apa? (bagian 1)

Anak muda, hobi/ interest, pengetahuan dan komunitas. Keempat hal itu sejak lama sudah menjadi kunci perubahan sebuah peradaban. Mohon maafkan bahasa saya yang … lebay. Pun lebay, yang saya katakan ini benar lho.

Anak-anak muda dengan segala dinamika-nya lah yang berperan penting menjadi agen perubahan bagi peradaban. Menjadi mengkhawatirkan bila kita lebih sering melihat anak-anak muda hanya sekolah/ kuliah dan tidak bekerja/ aktif berorganisasi. Karena sekolah/ kuliah nyatanya tidak memberikan apapun yang applicable untuk diterapkan di dunia kerja. Misalnya, seorang anak muda yang lulus dengan predikat cum-laude tapi dia tidak aktif bekerja magang/ aktif berorganisasi/ mengembangkan hobi, saya yakin setelah lulus dia tidak akan siap masuk dunia kerja. Siapa yang salah? Tempat mengenyam pendidikan? Kurikulum yang diberikan? Teori dan praktik yang tidak seimbang? Siapa?

Bayangkan adik-adik kita yang masih sekolah/ kuliah, panik karena setelah lulus mereka tidak mampu bekerja. Ok, mereka berhasil masuk ke tempat kerja, sebuah kantor yang bergengsi, setelah dua-tiga bulan sangat mungkin mereka mulai depresi karena kebutuhan kantornya bukan teori-teori yang dijejali dan dihafal mati selama mengenyam pendidikan. Bangku kuliah gak pernah mengajarkan hal-hal yang praktis dan siap diimplementasikan di dunia kerja. Ini menakutkan dan saya percaya menjadi salah satu penyebab tingginya angka pengangguran di Indonesia.

Kalian yang sedang siap-siap lulus kuliah, mumpung masih ada waktu, cari program magang di perusahaan-perusahaan yang bagus atau kembangkan hobi kalian. Hobi itu kan bisa bermacam-macam, yang sederhana saja misalnya: orang seperti saya, punya hobi bertemu dan berkenalan dengan teman baru dari berbagai latar belakang dan membangun jaringan, maka saya cocok bekerja di air. … eh, maaf di bidang komunikasi. Kalian yang hobinya fotografi, mungkin lebih cocok menjadi entrepreneur yang berhubungan dengan dunia tersebut. Begitu seterusnya …

Saya punya pertanyaan, siapa yang tidak khawatir dengan kenyataan bahwa banyak anak muda yang baru lulus (mungkin dari jurusan tehnik) akhirnya bekerja sebagai sales penjual kendaraan bermotor atau penjual unit asuransi?

… tulisan ini nanti saya sambung. :p

bersambung ke sini.

#KompetisiDesain Merchandise #seag2011

Ada informasi lomba nih dari akun resmi @seag2011. Mari kita ikutaaaan…

  • RT @seag2011: Tuips, akan ada #KompetisiDesain Merchandise #seag2011. Siapa mau ikutaaaan? 😀
  • RT @seag2011: Yang mau tau soal #KompetisiDesain Merchandise #seag2011, besok (04/07/2011) jam 2 siang kami tunggu di Sekretariat INASOC, FX lantai 19. Atau ..
  • RT @seag2011: …tunggu informasi selanjutnya mengenai #KompetisiDesain Merchandise #seag2011 via tweet kami & website SEAGSTORE.com (live mulai besok, 04/07/2011).

PS: Nanti saya update informasi selanjutnya ya, stay tuned disini atau tunggu website SEAGSTORE.com online! 😀